Gubernur jakarta ali sadikin

Gubernur jakarta ali sadikin

Copyright - PT. All Rights Reserved. Otomatis Mode Gelap Mode Terang. Langganan Kompas. Ekonomi dan UMKM. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas. Verelladevanka Adryamarthanino , Nibras Nada Nailufar. Verelladevanka Adryamarthanino Penulis. Nibras Nada Nailufar Editor. Menurut Soekarno, watak Ali ditakuti orang lain. Ali Sadikin itu orang yang keras.

Soekarno berujar, kata Ali, banyak orang yang membuang sampah di pinggir jalan di Jakarta. Karena itu, persoalan Jakarta perlu dihadapi oleh orang yang sedikit keras. Saat pidato pelantikan Ali, Soekarno juga menyatakan bahwa Ali akan menghadapi banyak kesulitan. Soekarno tidak suka melihat sampah, selokan yang buntu, dan melihat kejorokan.

Selain watak yang keras, Ali juga dipilih karena mengerti urusan laut dan pelabuhan. Selain itu, Ali dinilai Soekarno mampu menghadapi dan meladeni diplomat-diplomat yang berkumpul di Jakarta. Soekarno juga menilai istri Ali, Nani, bisa membantu suaminya meladeni diplomat-diplomat itu. Salah satu alasannya, karena ia memiliki watak yang keras dan berani, sehingga memungkinkan mengubah wajah Jakarta yang cukup ruwet di zaman itu, bersama teman duetnya yang berasal dari tanah Pasundan juga, yaitu Laksamana Muda Udara Raden H.

Atje Wiriadinata. Warga Jakarta akrab menyapa Ali Sadikin dengan panggilan Bang Ali, sementara istrinya bernama Nani Sadikin akrab disapa dengan sapaan Mpok Nani, yang berprofesi sebagai dokter gigi. Sejak masih kecil, ia memiliki keinginan menjadi pelaut, maka ia masuk ke Sekolah Tinggi Pelayaran di Semarang di masa pendudukan Jepang.

Ia memangku jabatan itu selama dua periode, yaitu pada tahun —, dan dinobatkan menjadi salah satu gubernur terlama. Pelantikan tersebut, berlandaskan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun Ia terpilih oleh Soekarno menjadi Gubernur Jakarta, atas rekomendasi dari Dr. Johannes Leimena, dari 3 nama tokoh jenderal yang ditolak. Hiroshi Kuroki Yukiharu Miki.

Mohamed Suffian Mohamed Hashim B. Akhtar Hameed Khan. Goh Keng Swee. Pelayanan Publik Tee Tee Luce. Jayaprakash Narayan V. Jassin Teten Masduki. Ruth Pfau. Korea Selatan. Kim Sun-Tae Park Won-soon. Kepemimpinan Masyarakat Cynthia Maung. Fusaye Ichikawa. Sombath Somphone. Tunku Abdul Rahman. Mahabir Pun. Dalai Lama ke Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif Matiur Rahman Abdullah Abu Sayeed.

Edward Michael Law-Yone. Wannakuwatta Amaradeva Tarzie Vittachi. Palagummi Sainath. Atmakusumah Astraatmadja Mochtar Lubis. Bharat Koirala. Eugenia Duran Apostol Sheila Coronel. Britania Raya. Perdamaian dan Pengertian Internasional Tang Xiyang. Ahmad Syafii Maarif. Sanduk Ruit. Ibn Abdur Rehman. Amerika Serikat. Genevieve Caulfield. Kepemimpinan yang Muncul Ka Hsaw Wa.

Chen Guangcheng. Oung Chanthol. Ambrosius Ruwindrijarto Dita Indah Sari. Benjamin Abadiano.